Tuesday 28 June 2016

Tahukah anda, Modus dibalik katakan amin dan Like di facebook

Belakangan ini sedang marak postingan-postingan di facebook dengan menggunakan foto untuk mendapatkan like dan koment sebanyak mungkin. Postingan-postingan seperti ini biasanya menggunakan profil orang-orang terkenal, artis,ustadz atau yang lain. Memang belum ada berita yang terdengar tentang pelaku-pelaku postingan seperti ini. Namun bagi Twool sendiri hal  ini cukup mengganggu. Akhirnya dengan rasa penasaran tinggi, twool mencari informasi tentang hal ini. 




Modus post facebook dengan harapan hujan like dan komentar memang sangat mudah dilakukan. dengan memanfaatkan profil orang-orang terkenal, maka yang menjadi sasaran adalah orang-orang yang mengidolakan profil orang terkenal dimaksud, padahal semua akun-akun penampung like itu adalah fake akun atau akun palsu. Secara sederhana saja, mari kita gunakan logika, apakah memunkinkah seorang terkenal masih memiliki waktu untuk hal hal konyol yang tidak penting? tentu saja tidak, karena mereka bahkan juga tidak mengetahui kalau nama mereka digunakan oleh orang-orang pengais like di facebook. 

Mungkin anda tidak pernah menyangka, bahwa rasa iba anda, rasa simpati anda, atau rasa penasaran anda, atau yang lebih ekstreem kebodohan anda memberikan like,  bisa menjadi ladang bisnis. Mengapa?? karena like yang anda berikan, dapat berarti rupiah, semakin banyak like semakin banyak rupiah yang masuk di kantong pelaku. Baiklah, twool akan membahas bagaimana pengais like dan koment di facebook ini menjadi ladang bisnis gelap di internet.

Ada beberapa modus yang kerap digunakan oleh pelaku seperti ini. Pertama pelaku akan memasang foto yang membuat kita terenyuh, kasihan dan iba, lalu dengan tanpa sadar kita akan menge-like atau mengaminkan status pelaku. Contoh salah satu status yang di post adalah berikut, dan tentu saja masih banyak ribuan status serupa:

"Semoga bayi ini diberi kemudahan dalam menjalankan operasinya. Sisakan waktu Anda untuk klik LIKE dan komentar AMIN untuk mendukung bayi malang ini."

Yang berikutnya adalah dengan memasang dua buah foto, lalu kita akan diminta untuk memilih satu atau dua. Ada juga yang memasang foto gambar hewan atau sesuatu yang memancing rasa penasaran kita, lalu kita diminta untuk like dan ketik angka sehingga gambar postingan bisa berubah. padahal, mau di like 1000 kali, atau ketik 1 sejuta kali, yang namanya gambar jpg sudah diupload tidak bakal bisa berubah lagi. 

Baiklah dari tadi ngomongin tentang postingan melulu, sekarang akan kita bahas ada apa di belakang semua itu. Akun pengais like dan koment di facebook memang di design dan dibangun untuk mendapatkan like dan koment sebanyak mungkin. Setelah akun mendapatkan like dan koment sesuai dengan target yang dipasang, akun tersebut dapat dijual dengan harga yang cukup membuat hidung kita meler seketika. Ada informasi yang ditulis dalam sebuah blog daelan pearce, seorang ahli search engine, mengatakan bahwa, jika suatu akun memiliki ribuan like, share dan koment, maka akun tersebut menduduki posisi tertinggi dalam news feed pengguna facebook. Setiap 100.000 like mereka dapat menghargai sampai dengan Rp. 2juta. Hal ini menjadi keuntungan bagi pelaku bisnis online yang ingin segera memasarkan produknya. bagaimana bisa? ya bisa saja. begitu sebuah akun telah memiliki like, share dan koment yang tinggi, mereka akan membeli akun tersebut, lalu mengganti profil, dan postingan-postingan yang telah memiliki like yang tinggi. akibatnya? sudah dapat kita bayangkan hasilnya, sebuah produk tanpa di kenal oleh masyarakat tapi memiliki like yang tinggi yang membuat keyakinan masyarakat semakin tinggi akan fungsi dan manfaat produk yang di pasarkan. Tidak ada lagi postingan orang-orang kelaparan, tidak ada lagi ular besar yang bisa bergerak, semua telah berganti menjadi sebuah produk jualan. mantaf bukan?

itulah sedikit informasi dari twool semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Tahukah anda, Modus dibalik katakan amin dan Like di facebook
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

No SARA. Terimakasih atas Komentar anda